2/23/2009

Perlunya Landasan Ilmu dalam Aktivis/ Profesi Komunikasi


Program studi komunikasi akan menghasilkan berbagai macam profesi komunikasi. Seperti wartawan, reporter, presenter, penyiar radio, public relation dan profesi lain yang berhubungan dengan jurnalistik. Semua itu bersumber dari ilmu komunikasi.
Ilmu komunikasi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari secara sistematis segala segi pernyataan antar manusia. (Prof. Dr.H. Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi; Kehadiran Ilmu komunikasi, Jakarta: Rajawali Pers, 1988, hlm 11). Karena objek studi komunikasi tidak hanya surat kabar(ilmu pers/jurnalistik) bukan hanya media massa atau pernyataan umum(publisistik). Dalam perkembangannya muncul paradigma baru terhadap pokok persoalan ilmu komunikasi. Menurut paradigma yang diuraikan oleh B. Aubrey Fisher tahun 1978 yang disebut sebagai perspektif psikologis, mekanis dan pragmatis. Dengan demikian ilmu komunikasi tidak lagi mengkaji pernyataan antar manusia tetapi lebih luas lagi.
Menurut Fisher (1986:17), komunikasi mencakup semua bidang sehingga bersifat eklektif.( menggabungkan semua bidang).
Sehingga ilmu komunikasi mengambil berbagai bidang ilmu lain sebagai landasan ilmu. Seperti ilmu politik, hukum, kewarganegaraan. Memang seorang profesi komunikasi dituntut untuk lebih banyak mengetahui sesuatu hal daripada masyarakat. Akibatnya banyak profesi komunikasi ketika mengulas suatu masalah tidak bisa fokus dalam suatu masalah.
Lippmann menyatakan bahwa kerja jurnalistik karena karakteristik kerjanya yang tergesa-gesa, tidak mampu menghasilkan informasi yang secara akurat merepresentasikan realitas.(http\www.gogle.com\komunikasi\PengantarIlmuKomunikasi.DefinisiKomunikasi.htm)
Oleh karena itu diperlukan adanya satu landasan ilmu yang kuat dalam akitivitas atau profesi komunikasi. Agar lebih menguasai satu bidang masalah komunikasi (keahlian khusus). Contohnya masalah politik tentunya ditangani oleh seorang profesi komunikasi yang memiliki keahlian dalam politik sehingga akan menghasilkan informasi yang lebih dalam, fokus dan akurat.
Menurut Prof. Dr.H. Anwar Arifin, komunikasi dapat dibedakan dalam banyak jenis antara lain komunikasi politik, komunikasi perdagangan, komunikasi kesehatan, komunikasi agama, komunikasi kesenian, komunikasi pertanian. (Prof. Dr.H. Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi; Citra Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 1988,hlm 32). Selain itu kita juga mengenal komunikasi lintas budaya. Dengan pembagian komunikasi tersebut, seorang profesi komunikasi harus mengetahui ilmu- ilmu tersebut walaupun sedikit. Tetapi harus memiliki satu landasan ilmu(keahlian khusus).

No comments: