2/25/2017

Menyusuri Pesona Laguna Pengklik


HAMPARAN laguna dan pemandangan hijau yang membentang langsung menyambut saat memasuki muara Sungai Opak dan Oya di Desa Srigading, Sanden, Bantul. Beberapa perahu sudah bersiap di dermaga mengantar para wisatawan. Air yang tak berombak dan keberadaa.n hutan mangrove menambah keindahan perjalanan menyusuri laguna. Keindahan alam laguna itu berubah keemasan menjelang matahari terbenam. Permukaan air muara sungai itu memantulkan langit senja yang mempesona. 
Ya keindahaan menyusuri air dengan perahu tanpa takut ombak laut itu dapat dinikmati di wisata air, Laguna Pengklik. Muara sungai itu berada di sebelah timur Pantai Samas. Pengunjung dapat menyusuri laguna dengan menyewa perahu. Tak perlu merogoh kocek mahal, karena tarif naik perahu hanya Rp 10 ribu dengan rute sekitar 5 km. 
“Ini memang keterpaduan wisata Pengklik dan hutan mangrove. Karena awal masuk hutan mangrove dengan parahu di dermaga Pengklik,” kata Ketua II Keluarga Pemuda Pemudi Baros selaku pengelola kawasan hutan mangrove Baros, Junianto Handoko, belum lama ini. 
Rute perahu dari dermaga Pengklik melaju ke timur. Pemandangan hutan mangrove atau bakau di Dusun Baros terhampar indah dipadu dengan langit biru yang luas. Namun sayang, di beberapa titik hutan mangrove itu terdapat tumpukan sampah. Hal itu tidak mengherankan karena kawasan itu merupakan hilir dari sungai-sungai di utara DIY. 
Tidak hanya menyusuri laguna. Wisata alam ini juga memadukan edukasi alam hutan mangrove. Tiba di kawasan hutan mangrove Baros, para wisatawan bisa menyaksikan lebih dekat hutan mangrove. Bahkan bisa terlibat menanam bibit pohon mangrove karena pengelola rutin melakukan penanaman pohon bakau.
“Penanaman hutan mangrove sejak tahun 2003 dan luasanya kini lima hektare. Sekarang dikembangkan wisata edukasi dengan memanfaatkan lahan pertanian peternakan, menangkap ikan dan bagaimana melestarikan hutan mangrove,” paparnya. 
Setelah rute ke hutan mangrove, perahu menyusuri laguna, kembali ke dermaga Pengklik. Lelah menyusuri, saatnya mengisi perut dengan sajian kuliner ikan laut dan kepiting di gazebo yang mengapung di sisi barat dermaga Pengklik. Belum berakhir wisata ini tanpa bersantai di gardu pandang di Pengklik dan berfoto ria di tepi Laguna Pengklik. Ya wisata ini bisa menjadi objek alternatif selain wisata pantai selatan di Bantul.
Lurah Desa Srigading Wahyu Widodo menuturkan pembangunan Laguna Pengklik itu menjadi titik ungkit wisata di kawasan Pantai Samas. Seperti diketahui, Pantai Samas yang dulu tenar kian terpuruk dengan perkembangan wisata Pantai Parangtritis dan pantai lain. Ditambah citra buruk masa lalu prostitusi di Samas yang sekarang telah dibubarkan. “Kunjungan wisatawan Samas ada di urutan paling bawah. Ini menjadi keprihatinan masyarakat Srigading. Untuk mengatasi itu warag membangun sentra kuliner di Pengklik sebagai titik ekowisata. Saat ini kuliner apung memberdayakan belasan istri para nelayan,” pungkas Widodo.(Tri)

No comments: