Aku tak tahu. Rasanya hidupku tak lengkap. Dia yang ada di hatiku tak mungkin kumiliki. Lagi pula aku juga meragu, apa aku bisa berkomitmen dengannya dalam sebuah mahligai kehidupan. Aku takut mengecewakannya, bila pada saatnya nanti aku tidak bisa menerima keadaanya. Cintanya dengan mantan pacarnya begitu kuat, kendati harus kandas. Aku yakin dia dulu pernah ada rasa ke aku. Kalau tidak kenpa dia pernah memegang tanganku dan memelukku dengan tatapan penuh arti dari hati. Bahkan mencoba menyatakan cinta walau sambil bercanda. Kebersamaan aku dan dia sudah hampir empat tahun. Tapi what ever lah, krna cintanya begitu kuat, aku mundur teratur mengelak perasaanku sendiri. Dari pada aku sakit hati. Meskipun dia selalu maju dan hadir di kehidupanku dengan sikap manisnya yang slalu bisa meluluhkan hatiku. Aku tak ingin terjebak dengan perasaan ini. Hanya saja selama ini aku belum mnemukan sosok yang kucari seperti dirinya. Semuanya yang kucari ada di dirinya, namun tak bisa kudapatkan. Dia hadir dan nyata dalam mataku, tapi hanya bayang semu terasa. Terlihat dari mata hati dan berisi namun sejatinya kosong..
12/26/2010
.....kosong......
Aku tak tahu. Rasanya hidupku tak lengkap. Dia yang ada di hatiku tak mungkin kumiliki. Lagi pula aku juga meragu, apa aku bisa berkomitmen dengannya dalam sebuah mahligai kehidupan. Aku takut mengecewakannya, bila pada saatnya nanti aku tidak bisa menerima keadaanya. Cintanya dengan mantan pacarnya begitu kuat, kendati harus kandas. Aku yakin dia dulu pernah ada rasa ke aku. Kalau tidak kenpa dia pernah memegang tanganku dan memelukku dengan tatapan penuh arti dari hati. Bahkan mencoba menyatakan cinta walau sambil bercanda. Kebersamaan aku dan dia sudah hampir empat tahun. Tapi what ever lah, krna cintanya begitu kuat, aku mundur teratur mengelak perasaanku sendiri. Dari pada aku sakit hati. Meskipun dia selalu maju dan hadir di kehidupanku dengan sikap manisnya yang slalu bisa meluluhkan hatiku. Aku tak ingin terjebak dengan perasaan ini. Hanya saja selama ini aku belum mnemukan sosok yang kucari seperti dirinya. Semuanya yang kucari ada di dirinya, namun tak bisa kudapatkan. Dia hadir dan nyata dalam mataku, tapi hanya bayang semu terasa. Terlihat dari mata hati dan berisi namun sejatinya kosong..
Satu jam percakapan kenangan

Sore tadi ia mengirim sms memintaku menemuinya. Tapi hari ini aku malas beranjak dari rumah. Karena masih menanggung cucian dan ingin menghabiskan libur sabtu di rumah.
Aku pun memutuskan tak bisa menemuinya di kosnya. Aku sudah capek. Hanya beberapa sms kukirim padanya.
Selang satu jam kau memintaku menemanimu makan. Aku mau menemanimu asal kau jemput. Hanya menemanimu bicara dengan segelas minuman, karena aku sudah makan. Lima belas menit kemudian, hpku berbunyi. Rupanya dia sudah di depan rumah dengan sepeda motornya. Aku sudah siap dengan jaket hangat, tapi kau berkata "kok jadi males ya, keluar makan. Aku cuma pengin ngobrol kok," katamu.
Ok g pa2 pas aku jg lagi malas keluar. Aku mengajaknya ngobrol di beranda rumah. Untung ibu dan bapak lagi nginep di rumah eyang. Aman jd ibu g bakal tanya kabarnya lagi.
Percakapan malam itu cukup beragam. Terutama membicarakan masalah kerjaan dan kenangan. Cerita lagu lama perlakuan ibunya ke mantan pacarnya. Mungkin sepenggal kalimatku menjadi poin penilaianmu. "mungkin aku akan bersikap seperti mantan pacarmu jika ibumu tidak merestui hubunganmu. Karena pasti berat melawan cinta itu, sebab aku bukan termasuk orang yang berjuang mati-matian untuk memiliki orang yang kita saying.
Kaupun hanya tersenyum dan kembali ke cerita cinta kandasmu.
Well aku nggak nyangka akan mengatakannya. Dia hanya bilang berkomitmen itu susah. Kita harus benar-benar berpikir dan yakin apa yang dikatakan dan konsekuensi apa yang didapat sebelum berkomitmen menjalin hubungan.
Aku pun mengamini dia dan berkata, itu sebabnya aku belum berkomitmen.,karena aku takut, apa aku bisa menerima konsekuensi yang ada dengan ikhlas. Termasuk menerima dirinya. Aku tak berani berkata "ya aku menerima komitmenmu" atau tidak menerimanya dan tidak berkomunikasi. Sebab aku ragu dan takut, apa aku bisa memenuhi komitmen dan menerima dia apa adanya. Aku tak sampai hati membuatmu terluka lagi. Cukup mantan pacarnya saja...
9/02/2010
Berikan yang terbaik
Tiba-tiba saja, aku teringat masa lalu. Waktu itu kita masih duduk di bangku SD. sepulang sekolah atau hari minggu dan libur, kamu diantar bulek ke rumahku. Kita main bareng, paling sering main kartu remi atau monopoli. kamu masih bisa tertawa dan kadang berlari-lari.
Entah beberapa tahun ini, semenjak kita menginjak usia SMA dan kuliah, kita jadi jarang ketemu. Padahal jelas rumah kita tak jauh hanya terpisah jalan raya. namun aktivitas kita masing-masing yang memisahkan kita.
Itu dulu, tapi kini, kau lemah di sana. Aku tidak tau , apa kamu masih ingat saat kecil kita bermain bersama? Tiga hari lalu, kecelakaan maut menimpamu dan sekarang kau terbaring di ranjang putih ditemani ayahmu sekaligus pak likku. Beberapa teman kuliahmu dan pemuda pemudi kampung juga datang silih berganti. Kerabat pun demikian.
Kami semua mendoakan mu dik. Berdoa agar Allah memberikan jalan yang terbaik...agar kamu bisa sadar kembali. Ya Allah berikan kekuatan pada adik sepupuku, teman kecil agar sadar dari koma-nya. amin
8/22/2010
Ramadan 1431, Tarling tanpa Tarawih Berjamaah

Ramadan 1431, Tarling tanpa Tarawih Berjamaah
Ramadahan tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya aku hanya salat tarawih di masjid kampungku. Tahun ini aku bisa menikmati berbagai masjid di Yogyakarta. Sebenarnya dari dulu kalau mau pun bisa, tapi repot juga. Tahun ini repot gak repot tapi karena profesionalisme berkarya di media, ya jalani saja. Bekerja untuk ibadah atau ibadah untuk bekerja? kayakanya dua-duanya bisa.
Banyak hal yang aku dapat dari liputan tarawih keliling ini. Masjid-masjid besar yang jarang aku masuki saat ramadan atau di luar ramadan pun akhrinya sudah kujajal.
Mulai dari mesjid di kompleks keraton, kampus, pemerintahan dan kampung-kampung. Semuanya memberikan kenikmatan yang berbeda. Suasana di dalamnya dan mengenali orang-orang di sekitarnya. Berbeda tapi semuanya mempunyai cita-cita beribadah kepada Allah.
Sejauh ini ada satu masjid yang membuat aku terkagum-kagum. Terutama dari segi banguananya. Masjid kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Masjid baru yang belum lama ini diresmikan ketua umum Muhmmadiyah itu sangat megah. Dari luar keindahan dan kemegahannya sudah terpencar. Dinding-dindingnya menggunaka batu alam berwarna hitam. Di kanan kiri serambi dipasangi lampu-lampu temaram yang membuat semakin elok. Bagian dalam masjid juga indah, langit-langit, lantai dan dinding dengan oranamen cantik ditambah lampu bercahaya. Aku pun terpesona.
Tapi sayang setiap aku tarling di masjid-masjid aku tidak bisa salat berjamaah. Selepas kultum aku harus mengetik naskah liputan, karena deadline tulisan naik cetak buat esoknya. Alhasil aku salat tarawih sendiri di rumah.. Ya Allah amalan ibadah yang KAU limpahkan di Ramadan ini tidak bisa aku raih sebanyak-banyaknya..
semoga bisa kutebus dengan salat malamku. Amin
8/13/2010
JERITAN SEPI,
Malam minggu ini kususuri kota yogyakarta, seorang diri. Kubawa motor sendiri mengarungi malam. Tampak muda mudi berpasang-pasangan.Berboncengan dengan sepeda motor. Yang perempuan berpegangan di pinggang laki-laki. Mereka berbicara dengan manja. Mereka tampak mesra. Menikmati malam minggu dengan kekasih hati. Gimana sih rasanya? Mungkin aku Cuma bisa mimpi..sadar dong tri...
Malam ini aku menikmati jalanan sendiri. Mencoba tak peduli dengan suasana malam minggu yang penuh dengan para budak cinta. Huh aku muak..
mencoba mencerna dan meresapi lagunya Opie Andaresta, I”M single n very happy...tapi akhirnya aku ngaku kalah juga. Aku memang butuh sandaran hati..
tapi siapa. Ada satu seseorang yang mampu menjadi sandaran hatiku. Tapi aku sudah berkomitmen dengannya untuk berteman dan bersahabat. Karena aku belum siap sakit lagi karnanya. Itu pun aku yang minta. Nggak lucu kan aku mengingkarinya sendiri...
Aku sebenarnya merindukan kehadirannya. Seseorang yang kuharap bukan DIA.tapi kenapa justru DIA yang selalu muncul di kepalaku. Sudah lama kami tak bertemu. Aku rindu.sangat-sangat rindu...aku ingin melihat wajahnya langsung. Senyum manisnya, candanya, serta kepintarannya, aku sebut DIA software style..
Kapan kamu ke tempatku lagi..kapan kita bertemu lagi. Saling tawa membicarakan kerasnya kehidupan.
2.sialan kamu Waktu dan pikiranku tersita hanya merindukanmu. Kalau kamu tahu kamu pasti tersenyum menang.,,
Aku benci dengan cintaku,,,aku rindu DIA, tapi aku benci dengan waktuku yang terkuras karna merindukannya..
8/12/2010
cukup sudah mencoba ikhlas...

JANGAN DIKIRA CINTA ITU DATANG DARI KEAKRABAN YANG LAMA
DAN KARENA PENDEKATAN YANG TEKUN
CINTA ADALAH KECOCOKAN JIWA DAN JIKA ITU TIDAK PERNAH ADA
CINTA TIDAK AKAN PERNAH TERCIPTA DALAM HITUNGAN TAHUN
BAHKAN MILENIA(KAHLIL GIBRAN)
Sepenggal karya Kahlil Gibran di atas seharusnya bisa menyadarkan aku, untuk tidak memikirkan dan mengharapkannya lagi. Tapi rupanya pernyataan itu hanya menyadarkan aku beberapa waktu saja.
Aku suka dia sejak pandangan pertama 3,5 tahun lalu. Dia sangat baik. Kita sering diskusi dan kadang jalan bareng. Wajahnya yang chinese dan kecerdasannya di bidang IT membuat aku semakin tertarik dengannya. Kita ngerasa punya visi yang sama dan pemikiran yang sejalan.
Namun semenjak aku tahu, dia sudah punya pacar, aku mulai menjauh. Setahun lalu dia putus dengan pacarnya. Hubunganku dengannya mulai dekat lagi. Tapi dia masih mencintai mantan pacarnya yang bernama sama denganku.
Setengah tahun ini, aku kuliah sambil kerja. Kuakui aku masih belum bisa melupakannya. Namanya seperti terukir dalam hati. Walapun aku tau, dia masih mencintai dan menanti pacarnya kembali. Dan itu membuat aku sakit mendengarnya.
Tapi tak bisa kupungkiri setiap malam saat hujan tiba entah kenapa aku pasti selalu ingat dengannya. Tatapan matanya dan senyumnya selalu bisa meluluhkan hatiku. Apalagi saat dia tidak sengaja memeluk aku.
Pekerjaanku sebagai reporter harian dan tugas-tugas kuliah praktis menyibukkanku. Tentu saja ini membuat aku bisa menjauhkan darimu. Menurutku ini adalah cara yang tepat untuk diriku. Sebelum dia pergi selamanya. Ya terapi menjauh sebelum merasa jauh. Awalnya aku bisa menepis tidak memikirkannya. Tapi minggu ini, aku kira bisa jauh dari semuanya
Memang aku jauh darimu. Tak menemuimu. Tapi hati ini tak bisa berbohong,...masih tetap memikirkannya hingga detik ini.
Aku ingin dia bahagia. Jika bahagianya ternyata bukan bersamaku. Aku akan kuatkan hati ini untuk ikhlas melihatnya bahagia dengan orang lain. Karena aku benar-benar menyayanginya dengan tulus...