5/13/2009

POETRY FROM THE REASON

Masih kusimpan puisi yang kau beri untukku..
Malam itu kau tak henti-hentiya mengirim puisi untukku lewat pesan singkat...
Belum sempat aku balas, kau terus menyerangku dengan puisimu..
Aku memang sedang belajar berpuisi jadi perlu cukup waktu untuk membalasnya...
Kau bercerita dan berfilosofi tentang hidup dan kisah cintamu yang kandas...
Ada pesan tersirat dalam rangkaian puisimu...
Begitu banyak puisi hingga aku, memutuskan menghapus sebagian karena inbox di hp penuh...
Reason, aku ingin pena itu bisa tertawa lagi...bukan berarti aku menggantikannya...
Reason, katamu kau melarangku belajar sastra..karna hanya akan membuat sedih saja...
Reason, aku tak mengerti dengan dirimu...
Reason, baru saja aku terjun untuk belajar puisi kau tiba-tiba menghalangiku,..
Reason, aku tak mau..ini hidupku...jangan kau anggap sama, aku dan kamu...
Reason, sesuai pesanmu aku masih menyimpan puisimu...,tapi tidak aku tulis dalam buku kecil seperti yang kau mau..
Reason, apun yang terjadi puisi-puisimu kan kusimpan dan kelak aku kan mengerti semua seperti katamu...

2 comments:

arzetha said...

jika tak kau tuliskan lagi di buku kecil, maka catatlah puisi-puisi itu dalam hati..

salam kenal dari jepara... ditunggu kunjungan baliknya.. :-)

tri darmiyati said...

tak kucatatpun akan tertulis di hati,,,,,
salam kenal juga