Entahlah... Kalimat itu yg tepat menggambarkan kondisiku saat ini. Bukan karena pekerjaan. Tapi lagi-lagi soal masa lalu yg sudah kustempel "tamat". Aku sudah nyaman menjalani hidup selama beberapa tahun ini tanpa menaruh harapan pada makhluk adam. Namun setelah hampir 6 tahun lost contact, benteng pertahananku mulai retak dengan kehadiranmu lagi. Yupp firts love yg dulu membuat ak bego sampai nangis bawang bombay..
Berawal dari pesan WA masuk ke hpku di malam hari. Dia basa basi say hello. Tapi tak kubuka. Baru siang harinya tanpa sengaja kebuka pesen itu gegara ak salah sentuh chat WA (nasib jari nggak imut suka meleset dan typho). Dan akhirnya terbaca.. (Sial) dan berlanjut ke pesan pertanyaan baru dan basa basi lagi... Pertanyaan yang paling nyebelin adalah sudah berapa anakmu? (Helooo emang kucing yang beranak pinak, kawin tanpa nikah).
Apa daya terpaksa kubalas dan sedikit emosi. Dia selalu membalasnya dengan emoticon innocent. (Sama kayak dulu mukamu innocent dan sok smart). Anyway intinya dia memberi kabar sedang ada pelatihan di Jogja dan ngajakin ketemuan. Diarr,.. Apa sih nih maunya orang. Setelah sekian lama tanpa kabar dan cerita lalu yg sudah usai, kini ngajaki ketemuan. Aku pikir cukup masa lalu saja yang sudah mengetuk dan membanting pintu hati hingga sulit di buka sampai kini. I had need for more 3 years to heal my heart and got up to walking forwad.
Ak jawab sekenanya dan tak berminat untuk bertemu. Tapi dia tetap ingin mengajak ketemu. Bahkan mau ke rumah. (Sial ). Langsung aku tangkis dengan tawaran ketemuan di luar. Aku nggak mau membuat ibu bertanya lagi seperti dulu. Entahlah aku lupa. Apakah ibu sudah aku kasih tahu atau belum,, jika dia sudah melepas masa lajangnya.
Tapi bukan cuma itu saja. Namun aku harus siap dengan berondongan pertanyaan kapan nikah, tuh dia udah nikah, jika ia datang ke rumahku..
Dan tibalah hari sabtu. Sampai siang itu ak masih galau antara menemuimu atau tidak. Hingga malam hari tiba, dia WA tanya. Tapi sengaja tak kubuka. Ak tepar di kasur gegara ak bingung dengan perasaanku. Entah bawa perasaan (baper) kenangan dulu atau rasa baper(ang) dengannya yg membuat ak dulu jd manusia bodoh. Malam itu saking bingungnya ak sampai ketiduran hingga hpku off sampai pagi. Baru kali pertama ak resah dan takut serta deg-degan jika diannekat ke di rumah. Dia tipe yg "tiba-tiba". Seperti dulu dia pernah ngajakin makan bareng, tahu-tahu udah di depan rumah. Padahal baru saja ngabarinnya, (tahu mungkin aku suka ngeless klo diajakin). Dan tepat dugaanku. Paginya hp kucash, banyak WA dan telepon masuk dari dia. Tapi ak baru membukanya siang hari. Ternyata malam itu dia sudah dekat rumah dan tak bs menghubungiku. Dan yak dia rada marah.. Fine.. Setelah terbaca kau marah lagi. Akhirnya kita buat kesepakatan tetap ketemu. OMG ketemuan?? Serius Tri apa km sadar dengan ketemu langsung. Siap2 baper dengan pemilik mimik muka dingin dan berkacamata itu. Damn.., jangan baper dan ngajak perang lagi...
Please he had lovely family and I have been enjoying my life. No man no hurt felling..that I have been keeping for now. It's seem "zero" like balance of life without fall and dying. Just only hope to Allah, no one else. Bismillah saja, smg aku bisa mensikapinya dengan dewasa. Kata seorang bijak, getting "heartache" make you wiser...
3/12/2017
First Love Datang (lagi) Baper(ang) Menyerang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment