Kembalikan Yogya Sebagai Kota Wisata Sepeda
PEMBERITAAN bencana Gunung Merapi yang berlebihan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan di Yogya. Sejumlah komunitas yang cukup beragam berupaya mengembalikan Yogya aman untuk dikunjungi. Seperti komunitas sepeda ontel Paguyuban Onthel Djogjakarta (Podjok) yang bersepeda untuk pulihkan wisata Yogya.
Podjok yang berdiri empat tahun silam itu dalam kegiatan rutinnya memang tidak jauh dari jalur wisata. Sehingga tak heran, Podjok ikut aktif dalam gerakan pemulihan wisata Yogya dengan gerakan sepeda onthelnya.
“Kami cukup terpukul dengan kondisi tersebut. Bersama pihak terkait wisata kami dari Podjok mencoba mengembalikan kondisi Yogya Aman untuk dikunjungi wisatawan lagi,” terang Muntowil Ketua Podjok saat berbincang dengan <I>Merapi<P> baru-baru ini.
“Kegiatan terdekat minggu 5 Desember ini kami akan mengikuti kegiatan kenduri Yogya. Salah satu kegiatan pemulihan wisata yang diadakan Kota Yogya,” ujarnya.
Komunitas Podjok sendiri merupakan salah satu komunitas sepeda onthel di Yogya yang cukup unik. Dari cara pakaian ketika berkumpul menjadi ciri khasnya. Dengan pakaian jawa ditambah kain jarik dan penutup kepala pada masa perjuangan. Ada pula yang mengenakan baju belanda dengan kain dril lengkap topinya.
“Cara pakaian unik tersebut untuk menarik masyarakat bersepeda. Selain itu sebagai nostalgia sepeda pada zaman dulu,” imbuhnya.
Kerabat Podjok atau sebutan anggotanya terdiri dari penggemar sepeda onthel. Saat ini jumlah anggota mencapai 650 an dengan anggota aktif sekitar 150. Sepeda yang digunakan kerabat Podjok adalah sepeda onthel lawasan yang cenderung orisinil.
Awalnya Podjok didirikan tiga penggagas yakni Towil, Ananta dan Bagus pada 19 November 2006. Pembentukan paguyuban Podjok merupakan bentuk jawaban atas kegelisahan ketiganya terhadap nasib sepeda-sepeda onthel yang semakin terpinggirkan karena perubahan jaman.
“Sepeda onthel sebagai benda multiguna bersejarah perlu dirawat dan dilestarikan. Dengan sepeda onthel juga merespon beberapa tantangan zaman sekarang seperti global warming, krisis energi, krisis kesehatan masyarakat, krisis patriotisme dan krisis budaya,” urai warga Kulon Progo itu.
Kegiatan rutin yang digelar Podjok ialah Apel Malam Minggu pukul 20.00 hingga 23.00 WIB di depan K
“Kami tetap membawa misi mengembalikan Yogya sebagai kota sepeda kembali lewat jalur wisata. Meski tidak mudah untuk mengajak masyarakat memakai sepeda sebagai alat trasnportasi lagi,” tutupnya. (Tri).
MERAPI-ISTIMEWA
Kerabat Podjok saat berkumpul bersama dengan sepeda onthel dan pakaian unik khas Jawa Belanda.
Pernah dimuat di Koran Merapi Pembaruan
No comments:
Post a Comment