9/28/2013

Sad Saturday, Selamat Jalan Pak Nurhadi...

Sabtu pagi di kasur. Mata  baru saja  melek langsung mengambil handphone yang tergeletak di kasur. Lampu led merah di BB berkedip. Ternyata ada pesan dari group redaksi kantor. Dengan mata yang masih ngantuk, kubaca pesan itu. Tiba- tiba aku terperanjat membacanya.
Innalillahi wa Ina ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia dengan tenang bpk Nurhadi Pemred Merapi Sabtu (28/9) pukul 03.00 Wib..
Sungguh aku masih tidak percaya dengan pesan itu. Sampai kubaca pesan itu dua kali. Kenyataannya itu benar. Tiba-tiba aku terbayang tentang beliau. Dua hari lalu aku masih melihatnya di kantor. Beraktivitas seperti biasanya. Hanya raut mukanya terlihat letih. Tapi Dia masih sempat mengingatkan salah satu kru redaksi agar tidak merokok di ruang kantor yang ber-AC.
Seminggu lalu ak juga sempat ngobrol dengan beliau sebentar usai jalan sehat. Dia juga sempat tersenyum kepadaku saat melihat aku dapat undian DVD player. Ternyata itu senyum terakhir yang aku lihat.
Aku langsung beranjak mandi dan bergegas menuju rumah duka. Saat sholat jenazah aku sempat menahan tangis. Di depanku terbujur tubuh beliau berselimut kain jarik. Masih saja aku tak percaya itu beliau. 
Aku mengenal beliau sejak pertengahan tahun 2009 saat pertama kali  bergabung di Koran Merapi. Kesan pertama pak Nur itu galak. Setiap reporter yang dipanggil namanya selalu heboh. Masalahnya suaranya begitu lantang. Apalagi saat jam-jam deadline, pasti langsung pada heboh. 
Namun setelah mengenalnya dalam beberapa bulan, beliau orangnya ramah, terbuka dan demokratis. Sifatnya memang tegas. Dia selalu meminta reporter untuk membaca ulang setiap berita yang sudah dimuat. Pada awal pertama aku masuk Merapi, bahkan beliau memberikan masukan langsung jika ada kesalahan dalam penulisan berita. 
Dia juga mengapresiasi jika ada reporter yang berhasil memperoleh berita bagus. Mendorong kami untuk menjalankan profesi wartawan secara professional. Dia mengatakan menjadi wartawan itu harus siap kerja tanpa kenal jam. Selalu berupaya mencari di lapangan. Kroscek dan re cek berita dan tulis dengan benar. 
Setiap rapat redaksi Dia juga mendorong kami untuk mengusulkan ide-ide berita. Meski tegas beliau juga doyan ketawa "guyon"  dengan kami. 
Saat kantor dalam keadaan terpuruk ia hadir membesarkan hati kami agar tetap semangat berkarya. Padahal ak tahu sebenarnya, beliau sendiri juga tidak mudah menghadapinya. 
Dia mengibaratkan perjuangan itu harus seperti pertandingan bola. Setiap menit berati untuk diperjuangkan. Setiap menit keadaan bisa berubah dari keterpurukan jadi kemenangan. Oleh sebab, itu jangan pernah mati harapan kata beliau. 
Dia juga mengupayakan hak-hak reporter dipenuhi pihak manajemen perusahaan. Misalnya hak uang THR bagi reporter yang belum dikontrak. 
Dua bulan ini ak cukup sering bertemu dengannya. Dia menugaskan aku meliput semua agenda tentang Udin. Sebagai anggota TPF kasus Udin ia pun aktif memperjuangkan penyelesaian kasus itu. 
Setiap berita Udin, kuserahkan padanya untuk dikoreksi. Namun mulai hari ini tidak ada koreksi darinya. Hari ini engkau yang  kutulis. Bukan sebagai narasumber TPF, tapi kepergiam nyawamu selamanya. 
Keranda jenazahmu diletakkan dan diiringi doa para pelayat. Air mataku kembali mengalir. Jenazah lalu dimasukan dalam mobil ambulance untuk dimakamkan.
Selamat jalan Pak Nurhadi. Semoga khusnul khotimah..
Semangat dan harapan akan tetap hidup.....











6/11/2013

Terlanjur Cinta, Nikmatnya Mendebarkan.. *kopi

Sudah sebulan lalu aku berhenti meminumnya karena sempat membuat dada sakit. Tapi karena sudah terlanjur cinta dengan minuman biji kopi ini, sy selalu tergoda. Apalagi semenjak mencicipi kopi Aroma Bandung yang digiling setelah difermentasi selama 8 tahun. Makin cintalah aku dengan minuman yang bikin gak ngantuk ini.
Namun apa daya karena asam lambung ak harus menguranginya karena sudah membuat dadaku berdebar lebih kencang dan sakit. Jadi dengan berat hati aku melepas minuman kopi. Sebulan aku berhasil menjalani aktivitas tanpanya. Hingga sampai pada titik, mencium aroma kopi yang diseduh oleh ibu. Haddehh godaan kopi sama beratnya dengan melihat pria berwajah mirip shinici kudo aka detektif conan. Finally, hati dan otakku luluh dan dengan sendirinya melangkah ke dapur. Otomatis menyeduh kopi hitammitu. Sumpah sedapnya rasanya minum kopi, setelah sebulan puasa mengkonsumsinya.
Akhirnya aku mengonsumsi kopi seperti biasa. Karena persediaan kopi bandung habis, aku kembali ke white coffe. Sebenarnya tidak setiap hari aku minum kopi. Hanya saat ak ngantuk di pagi hari atau di malam hari ak hrus melembur tugas. Cukup aku kurangi intensitasnya. Dulu hampir setiap hari minum kopi, sekarang seminggu 3 atau 4 kali.
Tapi apa mau dikata, meski sudah kukurangi nyatanya dada kiriku kembali nyeri. Berdebar dan semengkrang nyeri rasanya. Apalagi saat dibawa untuk tiduran. Pagi morning sick. Eitss bukan nyidam hamil lo. Biasanya kalo asam lambungku tinggi, tandanya sesudah makan pasti muntah. Tiap pagi habis sarapan pastilah aku muntah walaupun sedikit. Nah itu dia..ak. Sudah tau asam lambung, tapi tetap minum kopi. Ak rasakan sendiri akibatnya.
Baiklah sepertinya memang harus dikurangi bahkan distop tak minum kopi lagi. Dada kiri sdh terasa skali sakitnya. Ok ak nyerah. Besok2 mencoba mencari pengganti kopi. Selama ini ak uda nyoba ngeteh, minum sekoteng, coklat , susu, jahe. Tapi itu belum bisa nggantiin si  minuman item coffein. Seperti susah mencari pengganti orang yang sudah terlanjur kita cintai aka mantan. Halaahh.  Ak uda terlanjur suka susah , walapun membuat jantung berdebar2. Jadi kesimpulannya kopi itu seperti cinta.. bikin hati deg-degan atau bahkan sakit tetap aja pada mau jatuh cinta.. #halahh kesimpulan yang gagal paham…
Pesan moral: buat penggemar kopi yang udah sakit, gantilah kopi item dengan kopi putih. Kalau masih sakit pasrah saja bertobatlah dari minum kopi atau kau akan kesakitan hahaha.

5/25/2013

PHP Itu adalah Kejahatan

Manusia hidup memang harus memiliki harapan. Tapi kalau berharap banyak atau memberikan harapan tanpa tindakan itu akan menimbulkan masalah. Apalagi kalau memberikan harapan palsu kepada orang lain alias menipu. Jelas itu akan menyakitkan.
Dalam konteks hubungan manusia terutama antara perempuan dan laki-laki tentu pernah merasakan diberi harapan palsu. Bahasa kerennya di-PHP (baca: PEMBERI HARAPAN PALSU). Bagamana rasanya ? hahahahah kecewa pastinya. Apalagi di PHP dalam waktu lama. Kita hanya diombang-ambing dengan sikap manis, menyenangkan  setiap harinya.
Mulai dari bangun pagi, siang hari dan malam hari. Menyapa dan membicarakan hal-hal yang tidak penting, seperti membangunkan tidur dan melaporkan apa yang dilakukannya dan posisi dimana dia berada. Yang paling parah menanyakan jam, hari dan tanggal  lewat bbm (kehabisan tema yang diobrolin kali yak sampai segitu bodoh dan konyolnya). Padahal di hape jelas-jelas itu sudah ada .
Para penjahat PHP biasanya juga memiliki panggilan khusus, biar akrab. Ada yang pake adik kakak, mama papa, om tante, mami, papi atau lainnya. Pokonya terdengan ga banget. Terkadang para PHP ini seharian tidak mengirimkan kabar atau menanyakan kabar. (mungkin lagi cari korban PHP lain, #eh ). Sementara si calon korban sudah masuk perangkap dan belingsatan tidak ada yang menyapanya dan memperhatikannya. Mulai khawatir dengan keberadaan si PHP. Padahal belum tentu si PHP mikirin korban.
Semua itu terus mereka lakukan setiap hari tanpa berpikir apa  akibat dengan perlakuan yang mungkin mereka anggap biasa. Terasa melayang dan terbang. Tapi setelah cukup lama kita akan dijatuhkan dan dihempaskan. Jadi sebaiknya hati-hati kalau tidak mau jadi korban PHP.
Pernah baca di sebuah artikel pria membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk memutuskan status pedekatenya jadi teman atau lanjut ke hubungan lain. Jika sampai lebih dari 3 bulan, ya bisa dikatakan masuk golongan PHP.  Jika tidak mau jadi korban PHP, sebaiknya berantas PHP secepatnya.  Caranya, jangan mudah gede rasa dan menanggapi setiap pesan, telepon atau ajakan para PHP. Sesekali kita yang harus mengombang ambingkan mereka. Kalau memang dia serius dia akan melanjutkannya.
Kalau kamu main ekstrim pertanyakanlah perhatian dan sikapnya yang diberikan selama ini apa juga dilakukan ke semua orang. Jika ya mungkin orang itu sudah masuk tebar peson parah..jika orang normal tentu dapat memperlakukan mana perhatian teman, sabahat dan lebih dari itu. Kita berhak menanyakan itu. Tapi aku nggak yakin bagi seoerang perempuan yang berani menanyakannya. Selama ini kan masih ada semacam adat perempuan yang menunggu.  
Namun semua kembali ke keputusanmu. Mau menunggu ketidakpastian sampai lamaa dan setelah itu akan sakit sekali rasanya. Atau mempertanyakan sikapnya dan ya sudah kecewa sedikit dan kita akan melanjutkan hidup dan hati kita dengan orang yang bener-benar saling memberikan harapan dan mewujudkannya bersama.
Okk karena harapan adalah kekuatan hidup. Namun PHP adalah kejahatan  yang harus segera diberantas….

5/11/2013

Jogja Pen Spinning Community (JPSC)

Memutar Pena Itu Candu

PENA warna warni itu meliuk-liuk di sela jari-jari mereka. Sesekali gerakan memutar dipadukan melempar menghasilkan gerakan apik dipandang mata. Meski gerakan meliuk dan memutar, pena itu tidak terjatuh, seperti melekat di tangan. Inilah permainan seni memutar pena dengan tangan atau dikenal pen spinning. Menguasai setiap trik gerakan memutar pena menjadi candu para penggemar pen spinning.
Sejumlah anak muda di Yogyakarta yang tergabung dalam Jogja Pen Spinning Community (JPSC) sudah hampir tiga tahun ini menggemarinya. Di setiap kesempatan ada pena atau puplen refleks tangan mereka memainkannya. Di kelas atau saat sedang di jalan mereka memainkannya. Bagi orang awam yang tidak mengetahui permainan ini mengganggap mereka kurang kerjaan.
“Pertama kali lihat saya heran dan terkesima. Main pulpen diputar-putar tapi kok tidak jatuh. Dari saya situlah tertarik permainann ini. Setiap satu trik berhasil dikuasai, rasanya tertantang untuk menguasai trik lainnya,” terang Adrinanus Wisnu salah satu anggota JPSC saat berbincang dengan Merapi di sela kegiatan mereka Jumat (4/12) malam.
Dari berbagai referensi permainan pen spinning  bermula di Jepang sekitar tahun 1970. Namun baru berkembang pesat tahun 2000-an. Pada dasarnya semua pena, pensil atau spidol dapat menjadi alat permainan ini. Namun untuk keseimbangan dan keindahan permainan dibutuhkan pena yang sudah dimodifikasi atau <I> pen mod<P>.
“Butuh ketelatenan untuk memainkannya. Paling tidak butuh waktu tiga bulan untuk bisa dikatakan spinner(pemain pen spinning). Satu menit memutar, jari-jari rasanya sudah cukup pegal,” kata Adrianus yang akrab disapa Ian itu.
Ian belajar permainan ini secara otodidak dari video di You tube dan akhirnya masuk di JPSC. Kini ia aktif mengikuti turnamen pen spinning tingkat nasional secara online. Hal yang sama juga dialami salah satu penggagas JPSC, Billy Ramadian. Dia bahkan sempat dimarahi orangtua karena menghabiskan uang hanya untuk membeli pulpen yang mahal. Namun akhirnya orangtua bisa menerima melihat hobi ini juga menghasilkan.
“Awalnya dibilang autis dan kurang kerjaan. Tapi ini namanya hobi memiliki kesenangan masing-masing,” kata Billy.
Permainan ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 2008 dan ke Yogyakarta sekitar tahun 2009. JPSC Sendiri terbentuk pada 25 Februari 2010. Kini keanggotaanya mencapai ratusan dengan peserta aktif sekitar 20 orang. Mereka kebanyakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
Sebulan sekali komunitas ini ini berkumpul saling sharing dan mempelajari trik pen spinning. Turnamen secara internal juga diadakan untuk meningkatkan kemampuan. Komunitas ini juga sering diundang untuk mengisi berbagai kegiataan komunitas dan festival.
Mereka menjelajah di setiap toko alat tulis untuk mencari komponenen pembuatan pena mod. Bahkan rela merogoh kocek cukup dalam untuk mendapatkan pen mode yang sebagian harus diimpor ini. Satu pen mod dibuat dari 5 komponen pena yang berbeda merek. 
Untuk memainkan <I> pen spinning<p> paling tidak ada empat gerakan dasar yang harus dikuasai. Gerakan dasar ini yakni pena mengitari ibu jari (thumb around), memutar pena dengan semua jari dipadu gerakan maju mundur seperti putaran stik (Charge), modifikasi gerakan charge yang dipindahkan ke sela jari-jari lain (Sonic) dan memutari jari-jari dari telunjuk (finger pass)
“Trik dasar, ini harus dikuasai. Trik lainnya merupakan gabungan gerakan keemat trik itu,” tambah Billy yang memiliki koleksi puluhan pen mod ini.
Permainan ini dinilai dari berbagai segi. Bisa dari banyaknya trik yang digunakan dalam sekali permainan, putaran yang konstan dan seberapa lama putaran pena. Untuk memainkannya pun ada beberapa gaya. Menurutnya yang sedang trend adalah gaya power trick, yakni menggabungkan gerakan pena memutar dan melempar.
“Yang paling sulit gaya smoothnes dimana menggabungkan banyak trik tapi gerakannya tetap konstan,” urai mahasiswa UPN Vetaran itu.
Bagi anda yang tertarik dengan permainan ini komunitas ini terbuka menerima saat kegiatan kumpul bersama. Selain itu bisa juga mengakses account Twitter @jpsc25 atau Facebook, Jogja Pen Spinning Community.  Ke depan komunitas ini berupaya terus menghidupkan permainan ini dan mencari sponsor untuk mendukung kegiatan.(Tri)

MERAPI-ISTIMEWA
05JPSC
Teman-teman JPSC saat tampil memainkan seni memutar pena atau pen spinning.

*Pernah dimuat di rubrik komunitas Gayeng di Koran Merapi Pembaruan


PODJOK

Kembalikan Yogya Sebagai Kota Wisata Sepeda
PEMBERITAAN bencana Gunung Merapi yang berlebihan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan di Yogya. Sejumlah komunitas yang cukup beragam berupaya mengembalikan Yogya aman untuk dikunjungi. Seperti komunitas sepeda ontel Paguyuban Onthel Djogjakarta (Podjok) yang bersepeda untuk pulihkan wisata Yogya.
Podjok yang berdiri empat tahun silam itu dalam kegiatan rutinnya memang tidak jauh dari jalur wisata. Sehingga tak heran, Podjok ikut aktif dalam gerakan pemulihan wisata Yogya dengan gerakan sepeda onthelnya.
“Kami cukup terpukul dengan kondisi tersebut. Bersama pihak terkait wisata kami dari Podjok mencoba mengembalikan kondisi Yogya Aman untuk dikunjungi wisatawan lagi,” terang Muntowil Ketua Podjok saat berbincang dengan <I>Merapi<P> baru-baru ini.
Beragam kegiatan diiikuti untuk pemulihan wisata di Yogya, seperti diundang bergabung dengan komunitas atau instansi lain untuk mengadakan kegiatan festival. Pengiriman kerabat (red. anggota) Podjol dalam pertemuan onthel nasional di Cirebon baru-baru ini, dan membawa pesan Yogya aman dikunjungi.
“Kegiatan terdekat minggu 5 Desember ini kami akan mengikuti kegiatan kenduri Yogya. Salah satu kegiatan pemulihan wisata yang diadakan Kota Yogya,” ujarnya.
Komunitas Podjok sendiri merupakan salah satu komunitas sepeda onthel di Yogya yang cukup unik. Dari cara pakaian ketika berkumpul menjadi ciri khasnya. Dengan pakaian jawa ditambah kain jarik dan penutup kepala pada masa perjuangan. Ada pula yang mengenakan baju belanda dengan kain dril lengkap topinya.
“Cara pakaian unik tersebut untuk menarik masyarakat bersepeda. Selain itu sebagai nostalgia sepeda pada zaman dulu,” imbuhnya.
Kerabat Podjok atau sebutan anggotanya terdiri dari penggemar sepeda onthel. Saat ini jumlah anggota mencapai 650 an dengan anggota aktif sekitar 150. Sepeda yang digunakan kerabat Podjok adalah sepeda onthel lawasan yang cenderung orisinil.
Awalnya Podjok didirikan tiga penggagas yakni Towil, Ananta dan Bagus pada 19 November 2006. Pembentukan paguyuban Podjok merupakan bentuk jawaban atas kegelisahan ketiganya terhadap nasib sepeda-sepeda onthel yang semakin terpinggirkan karena perubahan jaman.
“Sepeda onthel sebagai benda multiguna bersejarah perlu dirawat dan dilestarikan. Dengan sepeda onthel juga merespon beberapa tantangan zaman sekarang seperti global warming, krisis energi, krisis kesehatan masyarakat, krisis patriotisme dan krisis budaya,” urai warga Kulon Progo itu.
Kegiatan rutin yang digelar Podjok ialah Apel Malam Minggu pukul 20.00 hingga 23.00 WIB di depan K
antor Pos Besar Yogyakarta. Selain itu ada Ritual Mubeng Nagari hari Minggu pertama setiap bulannya yang diawali dengan Apel Pagi di depan Pagelaran Kraton Kasultanan Yogyakarta (Alun-Alun Utara). Bagi yang berminat bergabung bisa datang saat pertemua Apel Malam Minggu.
“Kami tetap membawa misi mengembalikan Yogya sebagai kota sepeda kembali lewat jalur wisata. Meski tidak mudah untuk mengajak masyarakat memakai sepeda sebagai alat trasnportasi lagi,” tutupnya. (Tri).

MERAPI-ISTIMEWA
Kerabat Podjok saat berkumpul bersama dengan sepeda onthel dan pakaian unik khas Jawa Belanda.
Pernah dimuat di Koran Merapi Pembaruan

4/27/2013

JOGJA ROLLERBLADER (JogRoder) , Memacu Adrenalin di Atas Sepatu Roda



MERAPI-TRI DARMIYATI
Teman-teman pengemar inline skate di JogRoder
saat berlatih bersama.


Add caption


SORE hari di lapangan basket Kampus Insititut Seni Indonesia (ISI)  Yogyakarta, sejumlah anak muda terlihat asyik bermain sepatu roda atau inline skate. Satu persatu mereka melompat dan meluncur di atas lintasan dengan berbagai trik. Mulai dari yang sederhana sampai ekstrem, seperti saat satu lintasan dipakai dua pemain sekaligus. Meskipun sesekali harus jatuh tersungkur, mereka bangkit dan bermain kembali.

Inilah aktivitas teman-teman penggila inline skate yang tergabung dalam Jogja Rollerblader (JogRoder) saat berlatih bersama. Bagi mereka jatuh lecet adalah makanan wajib saat bermain inline skate. Butuh keseimbangan, keberanian dan latihan terus menerus untuk menaklukan setiap trik-trik dalam bermain free style inlane skate.

“Nggak boleh takut jatuh. Sensasinya itu kalau bisa memainkan dan menguasai trik-trik, rasanya puas,” ujar Inu salah satu penggemar inline skate di JogRoder kepada Merapi di sela latihan belum lama ini.

Sudah dua tahun ini Inu menggemari  bermain inline skate jenis free style. Dia sudah sering jatuh, tapi tidak membuatnya kapok dan terus mencoba trik-trik bermain inline skate.

Hal senada juga dikatakan Halim Karnadi dan Bilma Tea Putra yang menjadi penggagas Jogroder. Adrenalin terpacu ketika ada dorongan untuk bermain trik-trik. Semakin sulit trik yang harus dimainkan, justru membuat mereka semakin terpacu untuk terus mencoba hingga berhasil.

“Seminggu nggak main inline skate rasanya ada yang kurang. Kaki rasanya jadi gatal kalau nggak gerak buat main inline skate,” kata Halim yang pernah menjuarai kompetisi inline skate itu.

Berbeda dengan klub-klub sepatu roda yang dibawahi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) atau sepatu roda atletik lebih banyak bermain pada kecepatan. Sementara teman-teman di JogRoder lebih memilih bermain di jalur free style.

Mereka menggunakan inline skate jenis aggressive yang tidak dilengkapi rem, sehingga untuk menghentikannya ada teknik khusus. Harga inline skate ini berkisar Rp 2 sampai Rp 5 jutaa dan harus diimpor. Di Yogyakarta sendiri penyedia inline skate jenis ini belum banyak, sehingga sebagian besar dibeli secara online dari internet.

“Kuncinya main inline skate itu harus menguasai dulu gerakan dasarnya, seperti menjaga keseimbangan dalam berjalan, belajar melompat dan memainkan trik dengan inline skate. Jika menguasai itu nanti mengalir mainnya,” tambah Halim.

Sejumlah teknik mereka pelajari dari melihat video di You Tube. Bagi mereka yang sudah mengusai, saling membagikan tips dan trik permainan ke teman-teman lainnya.Lantaran sudah terbiasa, teman-teman JogRoder tidak mengenakan pengaman seperti pelindung lutut dan lainnya. Meski demikian, mereka belajar trik jatuh secara benar untuk mengurangi cidera,
“Kalau mau jatuh tidak boleh panik. Tubuh harus mengikuti arah jatuh dan tidak boleh kaku,” tambahnya.  

JogRoder sendiri terbentuk pada Maret 2010 oleh Bilma dan Halim yang sama-sama memiliki hobi bermain inline skate. Mereka sering bermain bersama dan mendorong munculnya penggemar inline skate baru. Seiring waktu teman-teman yang menyukai roller blade cukup banyak dan terbentuklah komunitas JogRoder.

Kini Setidaknya ada 20 orang teman-teman Jogroder yang aktif mengikuti latihan. Sebagian besar mereka masih berstatus mahasiswa. Seminggu tiga kali mereka berlatih bersama dan salin belajar serta berbagi seputar informasi inline skate.

“Selain mewadahi para penggemar, kami juga ingin mengenalkan free style inline skate lebih luas kepada masyarakat. Ada sisi <I>fun<P> dan ekstrem dari inline skate, bukan hanya atletik,” tutur Bilma.

Selain berlatih bersama, JogRoder juga mengadakan cek spot yakni bermain inline skate di jalan di beberapa kota, misalnya di Semarang, Solo dan Bandung. Berbagai kompetisi free style mereka ikuti dan adakan.  

Menurutnya inline skate free style di Yogyakarta belum seramai dai Bandung dan Jakarta. Ini karena sarana dan prasarana pendukung masih minim. Mulai dari ketersediaan inline skate masih kurang dan ruang publik yang disediakan pemerintah belum ada.

Komunitas ini terbuka untuk umum. Bahkan tidak harus bisa bermain inline skate. “Beberapa teman-teman di sini awalnya memulai dari nol. Mereka yang tidak punya alat, kita pinjami dulu. Kalau sudah bisa baru beli,” ucap Bilma.

Bagi teman-teman yang tertarik bergabung di komunitas ini dapat mengakses account Twitter di @JogRoder atau Facebook di fanpage Jogjakarta RollerBlader Siapan nyalimu, pacu adrenalin di atas roda.(Tri)


*Pernah dimuat di Koran Merapi Pembaruan, Halaman Gayeng, rubrik komunitas

4/12/2013

I'm sorry Reason..


Seandainya bisa terulang kembali saat pertama bertemu antara kau dan aku. Kau sentuh jemari tangankccu. Terbuai indahnya kata cinta terucap olehmu. Manis manis yg kurasa. Ku tak rela cintaku berakhir. Kuminta kau katakan cinta saat kuterjaga. Adakah kau rasa? Tak seperti diriku kini, cintaku tlah hilang. Sayangnya kini ak tak mengerti begitu berat rasa ingin memelukmu. Tapi aku hanya bisa mengingatmu karna kau tak pernah tau tentang rasa ini ... (Reason)...Kalimat-kalimat yg kau kirimkan padaku beberapa tahun lalu, kini baru kusadari begitu "menampar" hatiku. Begitu bodohnya diriku dulu, tidak juga memahamimu dan melewatkanmu. Begitu besarnya ego dan gengsiku hingga tak mengerti rasanya begitu beratnya memeluk seseorang yg sebenarnya sdh di depan mata. Namun juga tak kurasa dan mengucap cinta saat kau masih terjaga, seperti yg kau minta.Dulu ak terlalu muda dan cepat menyerah. Menyerahkan semuanya pd keadaan yang memilih kita.. Hingga ak tak memikirkan sesudahnya akan ada kehilangan..Rasa kehilangan hanya akan ada, jika kau pernah merasa memilikinya.. Dan baru kurasakan aku pernah merasa memilikinya setelah kehilangan..Seperti bait pertama puisimu, seandainya bs terulang kembali saat pertama bertemu antara kau dan aku.. Tapi semuanya itu seandainya tinggal seandainya..Benar seperti penutup puisimu kini aku hanya bisa mengingatmu karna smua sdh berlalu. ak tak pernah tahu tentang rasamu dulu..dan kau pun tak kan pernah tahu tentang rasaku ini...Harusnya aku kini juga melewatkanmu dan menghapus kamuSemoga kau bahagia dengannyaReason I'm sorry have passed you.Today I just wanna say Reason. Reason and Reason I have to passed you*reason jk kau menemukan tulisan ini di dunia maya, ak harap kau cukup membacanya. This is the part our life and now please don't ask my life again,, my life it's my life, your life it's your life..

3/10/2013

Aku Bisa Apa

Bila di setiap pagiku yang pertama kupikirkan adalah dirimu, aku bisa apa?
Kopi tetap pahit dan gula tetap manis tapi keduanya bisa bertemu pada secangkir kenikmatan.
Benarkah aku dan kamu menginginkan kita? semua masih tersimpan rapat atas nama wanita. Beralaskan harap dan terbungkus mimpi melahirkan cerita kita kelak..


Yogyakarta 11 Februari 2013

Getar Masa Lalu

Kau adalah yang tak mampu kuujar kecuali dengan getar
Serupa gitar yang  dulu kau petik dengan samar
buatku tersadar menanti senja itu harus lebih sabar..

Mendung di Senin Pagi

Belajar dari matahari yang menerima mendung dengan tabah
hujan adalah cara terbaik menyempurnakannya
Mereka hadir di waktu yang berbeda dengan ikhlas
Dan bersanding indahnya saat pelangi tiba ...

3/02/2013

Senja Engan Bersua

Senja engan bersua di perpisahan siang malam ini Hanya mendung yang lebih luka dari merah senja Seperti kau yang pergi tanpa bahasa Jangan menghitung luka, nikmati saja pedihnya Kita tak perlu menjadi apa atau siapa Biarlah waktu yang menjawabnya menjadi senja merona atau luka malam menggelora atau derita pagi penuh cita atu duka....