Waspadai Penipuan Catut RS Jogja

YOGYA (MERAPI)-

Waspadai penipuan yang mencatut nama dokter dan pegawai Unit Gawat Darurat (UGD) RS Jogja atau dikenal dengan rumah sakit Wirosaban. Penipuan dilakukan dengan dengan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk biaya penanganan rumah sakit. Selama dua hari ini RS Jogja menerima 9 pengaduan dari masyarakat terait penipuan tersebut.
"Mereka mengadu ditelpon dokter atau pegawai UGD RS Jogja dan mengabarkan anaknya akan dioperasi karena kecelakaan. Korban diminta mentransfer sejumlah uang ke rekening yang diminta. Permintaannya ada yang Rp 5 juta," terang Dyah Widiastuti Humas RS Jogja Dyah Widiastuti Rabu (21/3).
Sembilan pengaduan warga tersebut sebagian besar dari warga Yogyakarta dan satu orang dari Jawa Barat yang anaknya bersekolah di  Yogyakarta. Beruntung mereka tidak langsung mentransfer uang tersebut. Mereka langsung datang ke RS Jogja sambil menangis mencari anak ataupun keluarganya yang dirawat di rumah sakit. Namun mereka tidak menemuinya dan mengadukannya ke manejemen rumah sakit. Sebagian warga bahkan sudah siap membawa uang yang dibutuhkan.
Dyah mengatakan, RS Jogja tidak pernah menelpon keluarga pasien dan meminta sejumlah uang untuk biaya perawatan. "Dokter RS Jogja tidak pernah mengurusi masalah administratif. Jadi itu hanya oknum yang mengaku dokter dan pegawai RS Jogja," tambahnya.
Mengingt jumlah pengaduan yang cukup banyak, lanjutnya, pihak RS akan segera melaporkan kasus itu ke aparat kepolisian setempat. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penipuan yang meminta uang untuk penidakan rumah sakit atas nama RS Jogja.
staf bagian hukum dan pelayanan pelanggan RS Jogja, Edy Wijayanti menjelaskan pihak RS dapat melakukan tindakan medis dalam kondisi gawat darurat tanpa menunggu keluarga pasien. Setelah itu baru pihak rumah sakit akan bertemu pihak keluarga yang menyusul ke rumah sakit. Namun tidak melalui telepon.    
"Ini dilakukan sebagai upaya keselamatan pasien dan sudah di atur dalam peraturan menteri kesehatan," pungkasnya.(Tri)

 
Dimuat di koran merapi, kamis 22 Maret 2012