3/20/2009

JALAN RAYA AJANG PROMOSI PARA CALEG



tinggal hitungan hari lagi perhelatan akbar akan berlangsung di Indonesia. Masyarakat Indonesia akan melangsungkan pesta demokrasi untuk memilih wakil rakyatnya yang duduk di legislatif. Mesin kendaraan politik para caleg mulai dipanaskan dan diberi gas penuh. Sehingga tidak heran bila saat ini aktivitas parpol sudah kelihatan gaungnya di masyarakat. Geliat caleg untuk mengenalkan diri kepada masyarakat nampak jelas di sekitar kita. Promosi diri merupakan strategi utama para caleg agar dikenal masyarakat.
Salah satu strategi para caleg agar dikenal masyarakat adalah memanfaatkan tempat umum seperti jalan raya sebagai ajang mengiklankan diri. Tengok saja, setiap kita melewati jalan raya, kita akan disambut dengan semarak iklan partai politik menghias di sepanjang jalan menemani pengguna jalan. Mulai dari bendera parpol beraneka warna yang “melambai-lambai” mengajak masyarakat untuk memilih lambang parpol di bendera, hingga papan bergambar caleg dan lambang parpol yang tak lupa ditemani dengan slogan ”manis” untuk menarik simpati masyarakat. Mulai dari papan reklame besar seperti spanduk, poster hingga selebaran berupa leaflet-leaflet. Mulai dari ukuran kecil sampai ukuran besar. Mulai dari biaya murah hingga mengeluarkan biaya besar-besaran.
Setiap ruas jalan tidak hanya digunakan oleh satu caleg. Tapi digunakan oleh beberapa caleg baik dari satu partai maupun dari berbagai partai. Karena banyak caleg yang menggunakan strategi ini, maka para caleg dari berbagai partai tersebut berlomba-lomba untuk membuat iklan caleg semenarik mungkin. Persaingan itu tampak pada slogan manis yang disajikan dan ukuran iklan. Lokasi dan jumlah iklan yang dipasang juga menjadi kompetisi para caleg untuk menunjukkan kekuatannya..
Strategi beriklan di jalan raya tersebut memang efisien. Namun dalam pemasangan iklan perlu memperhatikan aturan, estetika dan keamanan. Lihat saja bila ada lokasi jalan yang cukup strategis misal di perempatan jalan, iklan-iklan caleg berebut tempat hingga mengabaikan estetika pemasangan. Tak sedap dan tak elok dipandang mata. Yang tampak justru kesemrawutan jalan. Terkadang baliho yang dipasang di pinggir jalan tidak memperhatikan sisi keamanan yang dapat menganggu para pengguna jalan. Boleh saja menggunakan jalan raya, untuk ajang promosi tapi perlu diingat jalan raya adalah ruang publik milik bersama. Sehingga pemanfaatannya juga harus memperhatikan kepentingan bersama.
Pengirim : Tri Darmiyati, Mahasiswi jurnalistik Akademi Komunikasi Yogyakarta.

“KEBERADAAN SINETRON ”


Dunia hiburan memang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Sebab manusia dalam hidupnya membutuhkan hiburan. Setelah otak manusia bekerja dengan logika dalam waktu yang lama, maka manusia memerlukan hiburan untuk meregangkan otak dan menyegarkan pikiran sehingga dapat bekerja kembali dengan optimal. Oleh karena itu menusia memerlukan hiburan.
Dewasa ini berbagai macam hiburan ditawarkan. Salah satu cara yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia adalah menonton televisi. Mulai dari anak-anak, remaja, dan para orang tua banyak yang menghabiskan waktu luangnya untuk menonton televisi. Sebab hampir di setiap rumah warga Indonesia memiliki televisi.
Televisi menayangkan berbagai acara yang dapat memberikan hiburan kepada masyarakat. Seperti sinetron, komedi, film, kuis, reality show dan lain-lain. Dari tayangan-tayangan tersebut yang paling banyak ditayangkan adalah sinetron. Para penggemar sinetron terutama kaum hawa merasa terhibur dan puas dengan sinetron yang ditayangan hampir setiap hari. Bahkan hampir semua stasiun televisi swasta menayangkan sinetron. Namun masih ada satu atau dua stasiun televisi swasta yang tidak menayangkan sinetron.
Kebanyakan sinetron yang ditayangkan bertemakan percintaan. Kaum remaja menjadi sasaran empuk penikmat sajian ini. Hal ini tidak mengherankan karena masa remaja adalah masa puber. Masa dimana mengenal cinta dengan lawan jenis. Oleh karena itu cerita sinetron di Indonesia lebih didominasi dengan percintaan di kalangan remaja.
Sinetron remaja yang bertemakan percintaan berisi cerita cinta yang terjadi di masa remaja. Namun sungguh disayangkan karena cerita cinta dalam sinetron lebih banyak berisikan perselingkuhan, kebebasan hidup, seks bebas, narkoba, penindasan dan kekerasan remaja. Masalah ini tentunya akan memiliki dampak negatif terhadap perkembangan kehidupan remaja.
Masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Jadi sangat mungkin perbuatan-perbuatan tokoh-tokoh dalam sinetron dapat ditiru. Bahkan bagi remaja yang menjadi penggemar berat seorang artis sinetron tertentu bisa saja menirukan gaya hidup dan tingkah laku artis tersebut Jika tingkah laku artis itu baik, maka tidak masalah. Namun akan menjadi masalah jika tokoh-tokoh dalam sinetron tersebut bertindak negatif
Pada kenyataannya, sekarang ini banyak remaja menirukan gaya hidup seperti dalam sinetron. Seperti model pakaian yang dikenakan dan gaya hidup yang identik dengan kemewahan dan kosumerisme. Bahkan dengan tayangan sinetron yang mengandung unsur kekerasan telah mengubah sikap remaja menjadi anarkis. Banyak reamaja sekarang ini bersikap cuek dan tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya.
Dengan adanya dampak-dampak negatif dari penayangan sinetron yang tidak mendidik tentu akan mengganggu perkembangan kehidupan remaja. Sikap moral dan mental remaja menjadi rusak.
Remaja adalah generasi muda yang menjadi penerus bangsa. Jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut maka bagaimanakah generasi bangsa Indonesia di masa yang akan datang? Maka bisa dipastikan generasi bangsa kita hanya menjadi penonton dan pengguna produk kemajuan negara lain. Karena masa remajanya dihabiskan dengan menonton sinetron yang tidak mendidik. Dan bila tidak ada solusi untuk mengatasi masalah ini dapat dipastikan bangsa ini menjadi bangsa yang terpuruk. Selalu bergantung dengan negara lain karena generasi penerusnya tidak peduli dengan keadaan bangsa.
Oleh karena itu untuk mencegah dan mengatasi masalah ini harus ada solusi untuk mengatasinya. Solusi yang melibatkan berbagai pihak yang bertanggung jawab dalam masalah ini. Melibatkan para pemilik televisi, para produser dan insan pembuat sinetron, masyarakat dan organisasi atau lembaga sosial masyarakat yang terkait. Pihak-pihak yang terlibat tersebut membuat suatu kebijakan yang disepakati bersama untuk mengatasinya.. Sehingga kebijakan yang dibuat tidak merugikan di antara mereka dan mampu memberikan solusi yang tepat. Hal ini dilakukan demi masa depan generasi penerus bangsa. Jangan sampai penerus bangsa kita menjadi tidak kreatif karena terbiasa dengan budaya menonton, salah satunya melihat sinetron. Jangan sampai tunas bangsa kita layu dan mati tenggelam dengan budaya menonton.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai- Nilai Nasionalisme



Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah factor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebarluas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna . Tetapi jika tidak , kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh- pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya generasi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai pancasila dengan sebaik- baiknya.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.
aruh di atas dibiarkan terjadian kepribadian bangsa.kan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah rasa nasional
Referensi
Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara
Krsna @Yahoo.com. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.2005.internet:Public Jurnal