8/13/2011

Berkah Lebaran dari Koran Bekas


SUDAH tiga kali Lebaran Idul Fitri ini, Hendra Falsafah (20) selalu sibuk seusai salat ied di lapangan Alun-Alun Utara. Ribuan lembaran kertas koran bekas yang digunakan sebagian besar peserta salat telah menanti untuk diambilnya. Banyak warga yang meninggalkanya dan membiarkannya menjadi sampah. Namun demikian, sampah-sampah koran bekas itu menjadi berkah bagi Hendra dan sejumlah kawannya.
“Ini Lebaran yang ketiga, saya menjadi pemungut koran bekas. Hasilnya lumayan buat biaya hidup dan tambah biaya kuliah,” kata Hendra kepada Merapi

di sela-sela ia memungut koran bekas di Alun-Alun Utara Jumat (10/9).
Kendati berstatus mahasiswa Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Alma Ata, namun ia tak malu melakukan kegiatan tersebut. Kehidupan di perantauan dengan biaya hidup yang tak sedikit, membuatnya tidak ingin membebankan semua biaya ke orangtuanya. Maka ia pun rela tiga kali Lebaran ini tak mudik ke kampung halamannya di Jawa Timur dan memanfaatkannya untuk memungut kertas koran bekas sebagai tambahan biaya hidup.
Setiap Lebaran Hendra mampu mengumpulkan sekitar 600an kg koran bekas. Ia tak perlu repot mencari penadah pembeli kertasnya, karena sudah banyak penadah rongsokan yang menanti. Setiap kilogram kertas koran bekas tersebut ia jual Rp 1000an.
“Alhamdulilah setiap Lebaran rata-rata bisa mengumpulkan Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribuan,” ujarnya.
Menurutnya, setiap tahun saat Lebaran jumlah orang yang mengambil koran di alun-alun utara bertambah. Mereka ada yang berkelompok atau sendiri. Meski jumlah pengambil koran bekas bertambah, namun tidak sampai mengurangi penghasilan Hendra dan pengambil koran bekas lainnya. (Tri)



MERAPI-TRI DARMIYATI
Hendra saat mengambil kertas koran bekas yang digunakan sebagian besar peserta salat ied di Alun-Alun utara Jumat (10/9).