3/01/2011

dilema...

Hampir dua tahun saya kuliah sambil bergelut di dunia jurnalistik media cetak harian. Saya memang menyukai dunia ini sejak sma. Beruntung detik ini saya masih bisa merasakannya. Ya itulah idealisme saya bisa mengabarkan informasi dan mengontrol publik mengenal semua orang dari berbagai kalangan. Dampaknya luar biasa bagi hidup bisa melihat sesuatu dari berbagai sisi sudut pandang.
yah, tapi beberapa bulan ini saya juga tersudutkan dengan pikiran studi kuliah saya yang terbengkalai. Orangtua saya,juga tidak menuntut saya harus bisa lulus kuliah tepat waktu ketika saya memutuskan kuliah dan bekerja di media. Bagi saya mereka cukup demokratis dengan menyerahkan segala keputsan dan resiko pada plihan saya. Mungkin mereka mengingat slama ini saya kuliah dengan biaya sendiri. Tapi, saya nggak maua main2 tiga tahun saya harus lulus jangan gagal.
Lingkungan di media dan teman2 di lapangan cukup membuat saya tertawa riuh dengan senda gurau tak bermutu. momen paling mengasyikan dan menegangkan bagi saya saat meliput bencana merapi. Namun saya selalu terngiang, kuliah yang belum selesai-selesai,
oh my Good ini dilema berat bagi saya. Terus terang, saya sulit mengatur waktu untuk keduanya. belum lagi ada tugas tambahan untuk liputan khusus tiap minggu. kalender hitam bagi saya.Pulang ke rumah malam, badan udah capek nggak kuat buat mikir di depan laptop dan tumpukan kajian pustaka.
Saya harus putuskan saya harus putuskan satu keputusan jangan sampai gagal demi masa depan kuliah dan biar otak gak pecah mikir dua hal berat dalam satu badan. Seandainya saja ada mesin fotokopi badan atau disahkan kloning manusia di indonesia kemungkinan besar akan saya lakukan. sayang tidak ada.desprate-nya,,
mlama ini rencan saya akan menyatakan keputusan itu, tapi nuansa dan suasana juga belum kondusif. apalagi orang nomer satu di redaksi sedang sakit. tak sampai hati saya bilang keputusan saya. apalagi selama ini mereka memberi kesempatan belajar dan mau menerima saya meski saya masih berstatus mahasiswa semester 4.
Oh good. sepertinya saya harus menghadapMu di sepertiga malam untuk menentukan putusan yang terbaik buat semuanya.
Ya Allah Mudahkanlah dan lancarkanlah jalan hidupku semuanya atas rida demi menuju JalanMU. berikan putusan pilhan yang terbaik bagi semuanya. amin,